November 23, 2024
Konsultasi dokter kejiswaan.| Unsplash.com

Konsultasi dokter kejiswaan.| Unsplash.com

Bloomington Christian- Seseorang yang memiliki trust issue terhadap mentalitas dirinya memang dapat disebabkan oleh beberapa hal. Akan tetapi, untuk menghindari kecenderungan berlebih yang menyebabkan seseorang melakukan diagnosis sendiri, maka akan lebih baik jika dikonsultasikan. Nah pertanyaannya, jadi kapan ya perlu konsultasi dokter spesialis kejiwaan yang seharusnya?

Kamu sendiri perlu mengenali bentuk beberapa gejala emosi yang memang sudah abnormal terlebih dahulu. Meskipun untuk mengidentifikasi jenis emosi seperti ini juga kamu memerlukan tanggapan dari orang lain minimal seorang psikolog bukan sekedar dari pandangan pribadi. Pasalnya penyakit yang berhubungan dengan kejiwaan sebenarnya sama seperti sakit fisik, ada beberapa tanda-tanda pada umumnya.

Waktu Yang Tepat Untuk Konsultasi Dokter Spesialis Kejiwaan

Adapun untuk masuk ke tahapan konsultasi dokter spesialis kejiwaan, kamu juga tidak harus menunggu sampai memiliki gangguan mental yang lebih serius. Apabila sudah merasa bahwa “ada yang salah” dengan luapan-luapan emosimu, maka kamu bisa langsung berkonsultasi. Dengan mengenali tanda dan gejala seperti berikut ini :

1. Emosi tidak stabil

Tanda-tanda dan gejala yang dapat kamu waspadai sebagai bentuk “warning” untuk segera berkonsultasi kepada dokter spesialis kejiwaan adalah :

  •     Cemas berlebih atau panikan tidak wajar
  •     Mengalami perasaan hampa dan sedih dalam kurun waktu berkepanjangan tanpa sebab
  •     Merasakan perubahan suasana hati yang sangat signifikan tanpa sebab
  •     Merasa hampa dan sedih dalam waktu lama tanpa sebab
  •     Mengalami perubahan suasana hati yang sangat signifikan tanpa sebab
  •     Kesulitan menjalani kegiatan sehari-hari karena tidak punya semangat
  •     Merasa tidak berdaya atau tak memiliki semangat hidup
  •     Selalu ada keinginan untuk melakukan bunuh diri
  •     Berhalusinasi seperti perasaan kerap mendengar suara yang sebenarnya tidak pernah ada
  •     Pemikiran yang terganggu atau kesulitan berpikir rasional
  •     Kesulitan tidur sehingga kualitasnya kurang baik

2. Penurunan fungsi organ tubuh

Penurunan fungsi organ-organ tubuh termasuk tanda-tanda dan gejala lainnya yang perlu kamu waspadai selain dari perubahan emosi. Penurunan fungsi organ tersebut meliputi ciri-ciri sebagai berikut :

  •     Sering merasa kelelahan padahal tidak melakukan aktivitas keras
  •     Sering merasa sakit kepala apabila ada hal-hal yang mengganggu
  •     Mengalami sakit dada jika mendengar ucapan yang tidak mengenakan
  •     Sulit fokus
  •     Rambut rontok dan tangan gemetar setiap kali ada hal yang mengganggu pikiran

3. Kurang mengenal diri sendiri

Akumulasi dari emosi tidak stabil dan penurunan fungsi organ tubuh sebagai tanda dari gejala seseorang perlu berkonsultasi dengan dokter jiwa adalah kurangnya mengenal diri sendiri. Apabila seseorang belum mengenal siapa diri dia seutuhnya, maka akan cukup kesulitan mengontrol emosinya. Sehingga kemungkinan besar akan lebih mudah terkena gejala gangguan mental.

Oleh karena itu, jika kamu sudah mulai merasa tidak mengenal diri sendiri alangkah lebih baiknya segera melakukan konsultasi kejiwaan. Pasalnya selain karena untuk membantu kamu menemukan dan mengenal “siapa diri” kamu sebenarnya, bisa juga untuk menjadi pressure memahami “mental health”.

Alasannya, bagaimana pun mengenal diri ini termasuk self development yang memiliki keterkaitan dengan mental health. Seseorang yang kesehatan mentalnya cukup baik dapat dikatakan bahwa orang tersebut berarti sudah mengenal dirinya dengan benar. Oleh karena, ketiga tanda dan gejala ini merupakan ciri dari ketidakstabilan mental pada umumnya.

Dengan begitu kamu perlu mewaspadai dan coba merasakan “apakah” tanda-tanda tersebut pernah teralami atau memang sedang dialami secara subjektif dan objektif. Apabila memang kamu merasakan, maka segera lakukan konsultasi dokter spesialis kejiwaan! Karena kamu berharga. Semoga bermanfaat